Buku ini ditulis oleh Forum Kajian Kitab
Kuning (FK3) dalam bentuk yang cukup apik, yaitu telaah kritis mengenai kitab
‘Uqud Lujjayn yang ditulis oleh Syaikh Nawawi Al-Banteni. Buku ini berusaha
mengkritisi kita ‘Uqud Lujjayn dengan perspektif gender, sehingga banyak aspek
dalam kitab ini yang terkena kritik dari FK3.
Buku ini berbentuk syarh, di mana
teks asli (terjemahan) ditulis dalam arsiran hitam, sedangkan telaah mengenai
ayat Al-Qur’am hadits, tokoh serta kritik terhadap tulisan tersebut ada di
bawahnya. Sistematika penulisan buku ini mengikuti kitab ‘Uqud Lujjayn yang
asli. Bab I membahas mengenai kewajiban suami terhadap istri, bab II membahas
kewajiban istri terhadap suami, bab III membahas keutamaan salat di rumah bagi
wanita, bab IV mengenai larangan melihat lawan jenis, dan penutup yang membahas
tingkah laku wanita.
Di sini, FK3 banyak mengkritisi pola
hubungan suami istri yang bias gender. Berangkat dari pikiran tersebut, FK3
meluruskan tafsiran ayat-ayat Al-Qur’an serta hadits-hadits Nabi agar tidak
lagi bias gender, seperti ayat qawwamah, waris, keutamaan salat di rumah
dan sebagainya. Untuk mendukung argumen mereka, mereka banyak merujuk kepada
pendapat Muhammad Abduh dan Quraish Shihab. Mereka juga mentakhrij hadits-hadits
yang ada di dalam kitab tersebut, dan ternyata banyak mereka temukan
hadits-hadits yang dha’if, bahkan maudhu’. Selain itu mereka
banyak menggunakan nalar dan rasio dalam menghukumi sebuah fenomena, sehingga
dalam buku ini banyak ditemukan ‘kami berpendapat’, atau ‘menurut kami’ dan
sebagainya.
Sejatinya, buku ini sangatlah baik. Buku
ini mengupas tuntas mengenai ayat, hadits, hikayat dan tokoh-tokoh yang ada di
dalam kitab ‘Uqud Lujjayn. Namun yang disayangkan, buku ini sedikit ‘disisipi’
oleh isu kesetaraan gender. Sebenarnya FK3 tidak banyak merujuk secara langsung
ke tulisan-tulisan orientalis ataupun feminis, justru mereka lebih banyak
merujuk ke buku dan ulama’ ahlussunnah. Namun karena perspektif yang digunakan
adalah kesetaraan gender, dan kebanyakan tidak ditemukan pendapat ulama’
ahlussunnah yang secara eksplisit mendukung gerakan tersebut, maka pada
akhirnya mereka banyak ‘berkami-kami’ atau menggunakan akal pikiran mereka
sendiri.
Penulis :
Forum Kajian Kitab Kuning (FK3)
Penerbit :
LKiS Yogyakarta
Cetakan :
I, November 2001
Halaman :
xxviii + 210 halaman; 14.5 x 21 cm
0 komentar:
Posting Komentar