Awal bulan lalu,
pecinta musik tanah air dimanjakan dengan munculnya lagu terbaru Fatin Shidqia
berjudul ‘Dia Dia Dia’. Seperti biasa, lagi-lagi Fatin bisa memanjakan para
pendengarnya dengan suaranya yang unik, khas dan istimewa. Saya kira bukan
hanya Fatinistic saja yang akan mengatakan ini, namun semua orang yang
mendengarkan lagu ini akan sepakat, bahwa Fatin berhasil membawakan lagu ini
dengan ‘istimewa’.
Seperti lagu
pertamanya, ‘Dia Dia Dia’ menjadikan cinta sebagai tema besarnya. Jika ditarik
lebih spesifik, tema cinta yang dibawakan Fatin adalah cinta ‘galau’. Seperti lagu
pertamanya, lagu ini menggambarkan kondisi seorang wanita yang ‘tegar’ karena
cintanya tidak kesampaian. Bedanya, jika di lagu pertamanya Fatin ‘memilih
setia’, dalam lagu ini Fatin ‘kecurian hati’. Meski berbeda perspektif,
keduanya mengindikasikan bahwa Fatin ‘galau’ karena cinta.
Sejatinya, saya agak
kurang setuju Fatin menyanyikan lagu ‘cinta galau’ seperti ini, karena menurut
saya Fatin pantas untuk menyanyikan lagu yang menggambarkan ‘cinta berbalas’,
seperti lagu Last Child ft. Giselle ‘Separuh Nafas’ atau Afgan dengan ‘Jika
Jodoh Pasti Bertemu’. Mungkin manajemen Fatin memilih tema ‘cinta galau’ ini
karena di Indonesia tema ini memang sedang booming, dan lagi, banyak
pemuda-pemudi Indonesia yang sedang galau, jadi menurut mereka lagu ini
bisa mendapat pangsa pasar yang bagus. Selain itu, penampilan Fatin yang
berjilbab membuat saya agak kecewa, jika dia terus-terusan galau, karena saya
merasa seorang muslimah pantas mendapatkan ‘cinta berbalas’, tidak sekedar ‘cinta
galau’.
Terlepas dari itu
semua, toh Fatin dalam kesempatan ini tidak hanya mengeluarkan satu lagu,
melainkan satu album, ya, satu album. Saya pribadi belum bisa membeli
kasetnya di KFC (secara di tempat saya tinggal tidak ada KFC ^_^). Saya yakin
harapan saya bisa tercapai, yaitu berharap Fatin menyanyikan lagu ‘cinta
berbalas’, tidak hanya sekedar cinta galau.
Bagi yang belum pernah
menyimak liriknya, berikut saya sajikan lirik lagu Fatin Dia Dia Dia
Selalu kupikir bahwa aku tegar
Aku tak pernah menyangka kan begini
Dan saat engkau tak di sisiku lagi
Baru kurasakan arti kehilangan
Ingin kubicara, hasrat mengungkapkan
Masih pantaskah ku bersamamu
Tuk lalui hitam putih hidup ini
Saat engkau pergi, tak kau bawa hati
Dan tak ada lagi yang tersisa
Dia...dia...dia...tlah mencuri hatiku
Dan saat hari dimana kau tinggalkanku
Kupikir semuanya kan baik-baik saja
Dan kini baru kusadari semua
Dia...dia...dia...tlah mencuri hatiku
Ingin kubicara, hasrat mengungkapkan
Masih pantaskah ku bersamamu
Tuk lalui hitam putih hidup ini
Saat engkau pergi, tak kau bawa hati
Dan tak ada lagi yang tersisa
Dia...dia...dia...tlah mencuri hatiku
Ingin kubicara .
Tuk lalui hitam putih hidup ini
Saat engkau pergi, tak kau bawa hati
Dan tak ada lagi yang tersisa
Ingin kubicara, hasrat mengungkapkan
Masih pantaskah ku bersamamu (bersamamu)
Tuk lalui hitam putih hidup ini (hitam putih, hidup ini)
Saat engkau pergi, tak kau bawa hati
Dan tak ada lagi yang tersisa
Dia...dia...dia...tlah mencuri hatiku
Dia...dia...dia...tlah mencuri hatiku
Tlah mencuri hatiku
Ooooh...
Aku tak pernah menyangka kan begini
Dan saat engkau tak di sisiku lagi
Baru kurasakan arti kehilangan
Ingin kubicara, hasrat mengungkapkan
Masih pantaskah ku bersamamu
Tuk lalui hitam putih hidup ini
Saat engkau pergi, tak kau bawa hati
Dan tak ada lagi yang tersisa
Dia...dia...dia...tlah mencuri hatiku
Dan saat hari dimana kau tinggalkanku
Kupikir semuanya kan baik-baik saja
Dan kini baru kusadari semua
Dia...dia...dia...tlah mencuri hatiku
Ingin kubicara, hasrat mengungkapkan
Masih pantaskah ku bersamamu
Tuk lalui hitam putih hidup ini
Saat engkau pergi, tak kau bawa hati
Dan tak ada lagi yang tersisa
Dia...dia...dia...tlah mencuri hatiku
Ingin kubicara .
Tuk lalui hitam putih hidup ini
Saat engkau pergi, tak kau bawa hati
Dan tak ada lagi yang tersisa
Ingin kubicara, hasrat mengungkapkan
Masih pantaskah ku bersamamu (bersamamu)
Tuk lalui hitam putih hidup ini (hitam putih, hidup ini)
Saat engkau pergi, tak kau bawa hati
Dan tak ada lagi yang tersisa
Dia...dia...dia...tlah mencuri hatiku
Dia...dia...dia...tlah mencuri hatiku
Tlah mencuri hatiku
Ooooh...
0 komentar:
Posting Komentar