Buku ini ditulis oleh salah satu sarjana
Barat bernama Barbara Freyer Stowasser. Buku ini ditulis menggunakan pendekatan
historis kritis, di mana Barbara tidak menganggap teks-teks keagamaan sebagai
suatu kitab suci, melainkan menganggapnya sebagai buku teks biasa yang dapat
ditafsirkan sedemikian rupa, sehingga hasil kajiannya berupa dukungan terhadap
gerakan feminisme.
Buku ini terbagi kepada dua bagian utama.
Bagian pertama membahas mengenai wanita-wanita yang tercantum dalam Al-Qur’an
dan hadits yang hidup sebelum zaman Nabi Muhammad SAW. Dalam bagian ini,
dibahas perempuan-perempuan seperti Hawa, istri Nabi Nuh, istri Nabi Luth,
istri Nabi Ibrahim AS. Selain itu dibahas juga mengenai Zulaikha, istri Nabi
Musa, Ratu Bilqis dari negeri Saba’, dan Maryam, ibunda Nabi Isa AS. Barbara
menjelaskan mengenai Ummahaatul Mu’minin atau istri-istri Nabi Muhammad
SAW. Pertama-tama ia menjelaskan sifat dan perangai istri-istri beliau
berdasarkan teks Al-Qur’an, kemudian ia menjelaskan lagi dengan menggunakan
hadits Rasulullah SAW. Tidak lupa, dalam setiap penjelasannya terdapat analisa
kritis mengenai kisah-kisah tersebut.
Terakhir, Barbara menuliskan bahwa
perempuan Islam dalam zaman modern perlu untuk mencontoh segala bentuk tingkah
laku istri-istri Nabi Muhammad SAW. Namun meski demikian, perempuan Islam
modern juga harus melihat konteks sosio-historis yang ada pada zaman tersebut,
sehingga tidak serta merta apa yang dicontohkan oleh istri-istri Nabi harus
ditiru. Di sini, ia mengharuskan untuk adanya ‘reinterpretasi’ teks-teks
keagamaan sehingga pemahaman mengenai agama tidak lagi mengekang, melainkan dapat
bersifat ‘luwes’ dan menyesuaikan dengan kondisi sosial dan budaya yang ada di
masyarakat, karena menurutnya agama adalah suatu ‘simbol’ atas kepercayaan
manusia mengenai sistem kultural, sehingga agama harus bisa menyesuaikan dengan
kondisi kultural yang ada dalam suatu masyarakat.
Dari isi buku tersebut, terlihat bahwa
Barbara ingin memaksakan kehendaknya agar agama dapat di ‘reinterpretasikan’
sehingga dapat mengakomodir segala kepentingannya. Meski tidak terlalu radikal,
konsep yang ditawarkan Barbara cukup berbahaya karena menggugat otoritas agama
Islam. Di sini, letak kesalahan Barbara yang paling fatal adalah tidak
menempatkan Islam sebagai ‘dien’, melainkan ia hanya sebagai ‘religion’
yang dapat berubah sesuai kondisi sosial-budaya.
Sebetulnya, buku ini cukup baik jika
dilihat dari aspek metode historis yang digunakannya. Tetapi karena tidak
menempatkan Islam pada tempatnya, maka buku ini menjadi tidak sesuai dengan
ajaran Islam yang seharusnya. Wallahu A’lam.
Penulis :
Barbara Freyer Stowasser
Penerbit :
Oxford University Press
Cetakan :
1994
Halaman :
206
0 komentar:
Posting Komentar