Kalimat tersebut diucapkan oleh seorang calon pewaris geng Kantou Sharp Feng, Sakaki Makio, yang ‘turun gunung’ untuk bersekolah di SMU St. Agnes agar bisa menjadi bos geng setelah ayahnya kelak. Makky, begitu ia biasa disapa, adalah seorang yang sangat sangat dan sangat bodoh, dan puncak kebodohannya adalah ketika ia menggagalkan transaksi geng nya yang bernilai 27 juta dolar. Akhirnya, atas inisiatif ayahnya, ia diharuskan untuk kembali bersekolah di SMU, meskipun umurnya sudah 28 tahun.
Pada awalnya, ia sangat membenci sekolah, selain karena ia bodoh, ia menganggap sekolah tidak ada manfaatnya dan hanya buang-buang waktu. Namun seiring dengan berjalannya waktu, ia mulai menikmati masa-masa sekolah, bersama dengan teman-temannya, seperti Sakurakoji Jun, Umemura Hikari dan teman-teman sekelasnya di 3-A.
Itulah sepenggal kisah dari drama Jepang dengan judul My Boss My Hero, sebuah drama yang sarat akan nilai-nilai kehidupan, khas dorama-dorama Jepang.
Di sini, penulis ingin mengambil salah satu dari nilai-nilai kehidupan yang diajarkan film tersebut, yaitu bagaimana menikmati masa muda. Masa muda, menurut Sakaki, perlu untuk dinikmati. Masa muda itu, masih menurut dia, penuh dengan cinta, persahabatan dan belajar. Jangan sampai menyesali masa muda, karena masa muda hanya datang satu kali.
Dalam prakteknya, Sakaki benar-benar menikmati ‘masa muda’nya. Ia bisa merasakan jatuh cinta (kepada Umemura Hikari), persahabatan (apalagi dia adalah ketua kelas 3-A), dan belajar (karena dia adalah murid yang sangat bodoh, wali kelasnya, Yuriko ‘muka besi’ Minami, sangat memperhatikannya, bahkan rela memberinya pelajaran tambahan selama musim panas).
Dalam sudut pandang penulis, benar adanya kita harus menikmati masa muda, namun tentu saja tidak mutlak seperti yang ada dalam film tersebut. Di masa muda, perlu bagi setiap manusia untuk belajar bagaimana mengontrol hawa nafsunya, tidak serta merta menurutinya, sehingga banyak terjadi kemaksiatan dan kemungkaran.
Di masa muda, proses belajar menjadi sangat penting, karena dengan belajar, seseorang akan banyak mengetahui hal baru, yang dengannya dapat membantu untuk meraih cita-cita. Dan tentu saja, diperlukan keuletan, ketekunan, dan kesabaran ekstra dalam belajar, bahkan meskipun pada awalnya otak kita tidak mampu, namun dengan belajar tekun dan giat, niscaya masalah sesulit dan seberat apapun akan mampu dilewati. Uthlubil ‘ilma wa lau bi-s-shiin.
Persahabatan juga menjadi poin yang sangat penting. Bagaimana kita bergaul dengan sesama kita, menjalin hubungan baik dan menjaga perasaan seseorang. Masa muda merupakan masa-masa yang tepat untuk mulai menyadari dan mengamalkan arti-arti sesungguhnya dari persahabatan. Wa shiluu al-arhaam.
Untuk masalah cinta, tentu saja cinta harus kita ke depankan adalah cinta kepada Allah SWT dan RasulNya. Selama masa muda, kita harus banyak belajar untuk lebih mencintai Allah SWT dan RasulNya, melaksanakan segala kewajiban dan menjauhi larangan bukan lagi karena paksaan, tapi murni karena cinta yang tulus kepada Allah SWT dan RasulNya. Baru setelah itu, cinta kepada orang tua dan kepada pasangan.
Cinta model terakhir inilah yang seringkali disalahartikan. Paling tidak, agar tidak nyasar, penting bagi kita untuk memegang teguh prinsip ‘uhibbuk fillah’. Dengan demikian, norma-norma agama akan dapat terus dipegang teguh.
Pada akhirnya, jika senggang, tidak ada salahnya menonton drama ini. Tidak terlalu panjang, hanya 10 episode. It’s highly recommended to you all. (apalagi liat si Aragaki Yui yang cute n imut, dijamin betah nontonnya, ^_^)
---str.azzy---
0 komentar:
Posting Komentar